Krisis yang sedang dialami oleh tim adalah:
- Yang pertama dalam keuangan. Para buruh menggantungkan hidupnya dari pabrik tersebut. Namun nyatanya pabrik itu malah ditutup.
- Yang kedua saat bertemunya dua budaya yang dapat dikatakan berbeda 180 derajat atau bertolakbelakang. Sehingga banyak pihak-pihak yang berkonflik. Mulai dari budaya dan cara berpikir mereka.
- Yang ketiga adalah para buruh meminta kenaikan gaji. Para buruh merasa kurang dan tidak dianggep bila hanya mendapat gaji 8 dolar 75 sen per jam. Sehingga mereka menuntut kenaikan gaji yang semula 8 dolar 75 sen per jam menjadi 11 dolar 50 sen per jam.
Hal ini termasuk ke dalam Building Crisis. Yaitu krisis yang terjadi lebih terfokus pada persoalan internal. Perusahaan memang mempunyai peraturan yang mengatur dunia kerjanya. Namun akibat dari kebijaksanaan yang diambil berdasar peraturan itu terkadang terlihat merugikan bagi sebagian orang.
Akibatnya, apapun kebijaksanaan yang baru, tetap saja akan melahirkan pendapat publik yang bisa saja tidak sejalan dengan keteguhan perusahaan dalam menerapkan peraturan-peraturannya. Sehingga diperlukannya penyatuan dan penggiringan opini publik yang positif.
Cara tim mengatasinya adalah
- Yang pertama, masyarakat Hadleyville mengirim Hunt Stevenson ke Jepang untuk mencari investor. Dan akhirnya usaha itu berhasil, perusahaan Assan Motor Company yang berasal dari Jepang datang.
- Yang kedua, mereka membentuk forum para buruh. Mereka mencurahkan segala apa yang mereka rasa dan disinilah mereka biasa membuat keputusan untuk kepentingan bersama.
- Yang ketiga, para buruh berkumpul di forum para buruh dan mendesak agar Hunt dapat membujuk agar manajemen Assan Motor Company mau menaikan gaji mereka yang semula 8 dolar 75 sen per jam menjadi 11 dolar 50 sen per jam.
Cara Hunt Stevenson sebagai supervisor mengatasi krisis tersebut adalah membuat kesepakatan dengan manajemen Assan Motor Company. Isi kesepakatan itu adalah apabila para buruh dapat membuat 15.000 mobil dalam waktu satu bulan, maka manajemen Assan Motor Company akan menaikan gaji mereka yang semula 8 dolar 75 sen per jam menjadi 11 dolar 50 sen per jam. Bila kurang satu mobil saja, tetap tidak ada kenaikan gaji sama sekali.
Hunt menyebutkan 15.000 mobil dalam waktu satu bulan karena di Jepang pernah terjadi hal tersebut. Hunt hanya ingin menunjukan Amerika dapat menjadi seperti Jepang bahkan lebih unggul serta berusaha agar tuntutan para buruh mengenai kenaikan gaji dapat terpenuhi.
Namun ketika Hunt menyampaikan kesepakatan itu kepada para buruh terjadilah masalah. Para buruh menganggap itu adalah kesepakatan gila. Mustahil dapat menghasilkan 15.000 mobil dalam jangka waktu satu bulan. Mereka pun bertanya-tanya, semisal hanya dapat menghasilkan 13.000 mobil apakah mereka tetap mendapat kenaikan gaji? Hunt pun bingung, dia takut disalahkan oleh para buruh yang sudah dianggapnya sebagai keluarga sendiri. Namun dilain sisi Hunt telah membuat kesepakatan dengan manajemen Assan Motor Company dan itulah salah satu unjuk diri dan cara agar tuntutan para buruh mengenai kenaikan gaji dapat terpenuhi.
Alhasil, Hunt terpaksa berbohong. Dia berkata kepada para buruh bahwa bila kita menghasilkan 13.000 mobil, tetapi aka nada kenaikan gaji. Namun apa salahnya kita membuat 15.000 mobil? Agar orang-orang Jepang itu tahu bahwa orang Amerika lebih baik daripada mereka. Akhirnya para buruh percaya kepada Hunt dan beranggap hanya dengan menghasilkan 13.000 mobil saja mereka pun tetap akan mendapat kenaikan gaji yang sesuai dengan keinginan mereka.
Namun dari cara tersebut, ada baik dan buruknya. Baiknya adalah bila para buruh mampu menghasilkan 15.000 mobil maka tuntutan mereka akan terpenuhi. Dan hal itu menunjukan bahwa Amerika juga bisa. Dan pabrik itu tetap berfungsi, tidak ditutup kembali.
Sedangkan buruknya adalah Hunt berbohong. Kita tahu seberapa pintar orang menyembunyikan bangkai, maka suatu saat akan tercium juga. Begitu juga dengan Hunt. Akhirnya dia harus mengakui kesalahannya di depan masyarakat Hadleyville dan kehilangan kepercayaan dari teman-temannya yang selama ini mendukungnya.
Jika saya menjadi Hunt Stevenson, yang akan saya lakukan ketika menerima tantangan memproduksi 15.000 mobil adalah menerimanya. Saya mau menerimanya karena saya yakin bahwa para buruh mampu mengerjakannya. Orang Jepang dan Amerika sebenarnya sama saja. Yang membedakan hanyalah budayanya. Kita tahu bahwa manusia memiliki potensi dasar yang sama. Tinggal kita saja yang memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
Di dalam film pun telah dibuktikan bahwa sebenarnya orang Amerika juga mampu. Mereka hanya tidak yakin di awal bahwa mereka mampu. Apalagi ketika tengah membuat mobil yang hampir mencapai 15.000 masalah timbul. Sehingga aktivitas di pabrik berhenti dan secara langsung berdampak pada jumlah mobil yang dihasilkan.
Menurut saya tidak ada manajemen yang lebih baik. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan pada tim Jepang adalah semangatnya. Mereka tipe orang pekerja keras. Mereka sangat loyal kepada perusahaan. Itulah pegawai yang dibutuhkan bila perusahaan itu ingin maju. Mereka juga bekerja secara tim, tidak individual. Sehingga hasilnya memuaskan. Merek juga sangat tertib saat bekerja. Karena mereka menuntut kesempurnaan.
Dengan kelebihan yang ada pada orang Jepang, ternyata ada yang over sehingga menjadi kekurangan dari tim orang Jepang itu sendiri. Seperti mereka terlalu loyal kepada perusahaan, sampai-sampai ada salah satu pegawai takut untuk ijin pulang lebih cepat karena istrinya sedang melahirkan. Hal itu menunjukan kalau orang Jepang kurang harmonis hidupnya, antara karir dan keluarga. Ada juga ketika ada pegawai yang mengalami kecelakaan kerja, salah satu tim orang Jepang yang tidak lain adalah keponakan boss menyuruh pegawai lainnya tetap bekerja, tidak perlu mengurus pegawai yang kecelakaan kerja tadi.
Tim orang Amerika pun punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah mereka membuat hidup mereka harmonis. Mereka tidak melupakan orang-orang disekitarnya yang mencintainya. Peduli kepada sesama..
Namun ada kekurangannya, yaitu mereka terlalu bebas dan merasa dirinya spesial. Sehingga mereka bekerja secara individual. Mereka juga bekerja seenaknya sendiri atau dapat dikatakan kurang tertib.
Pembelajaran yang dapat diambil dari film Gung Ho ini antara lain:
- Mengajari kita bagaimana menjadi leader yang baik.
- Berkata jujur kepada siapapun
- Dapat dipercaya
- Mampu memegang amanah
- Taat pada peraturan yang berlaku
- Tidak lupa akan orang-orang yang berada di lingkungan sekitar kita, terlebih orang-orang yang sayang dan cinta kepada kita.
- Membuat kehidupan harmonis
- Mencari kelebihan dari beberapa hal dan mempersatukannya
- Berani mengakui kesalahan
- Menjadi pasangan hidup yang baik atau setia
- Jangan berkata keras
- Jangan menjadi musuh dalam selimut
- Tidak mudah menyerah
- Memperjuangkan hal dengan mengerahkan segala kemampuan
- Menghormati perbedaan budaya yang ada di tiap kawasan dunia
- Membangun kehidupan sosial yang hangat
0 komentar :
Post a Comment