Thursday, January 20, 2011 2 komentar

You've Got A Way

Shania Twain
Akhir-akhir ini lagi suka ndengerin lagu ini... :)
got you the meaning of this song?

"You've Got A Way" - SHANIA TWAIN

You've got a way with me
Somehow you got me to believe
In everything that I could be
I've gotta say-you really got a way
You've got a way it seems
You gave me faith to find my dreams
You'll never know just what that means
Can't you see... you got a way with me

It's in the way you want me
It's in the way you hold me
The way you show me just what love's made of
It's in the way we make love

You've got a way with words
You get me smiling even when it hurts
There's no way to measure what your love is worth
I can't believe the way you get through to me

It's in the way you want me
It's in the way you hold me
The way you show me just what love's made of
It's in the way we make love

Oh, how I adore you
Like no one before you
I love you just the way you are

It's in the way you want me
It's in the way you hold me
The way you show me just what love's made of
It's in the way we make love

It's just the way you are
Friday, January 7, 2011 0 komentar

Berangkat dari Piala AFF 2010


Euforia Piala AFF 2010 gaungya menggema ke seluruh Indonesia. Bahkan sampai ke negara tetangga, Malaysia, dimana ribuan masyarakat Indonesia sedang bekerja disana. Meski Indonesia hanya menempati posisi runner up, namun sepatutnya kita berbangga hati atas prestasi tersebut di tengah-tengah kelesuan prestasi persepak-bolaan di negeri ini. Bahkan Presiden kita, SBY, menilai hal ini sebagai awal yang baik bagi kebangkitan persepak-bolaan nasional.



Sepak bola merupakan olah raga yang paling popular di seluruh dunia. Meski hanya memerlukan sebelas pemain namun nyatanya untuk mencari sebelas pemain bertaraf internasional di antara sekitar 230 juta penduduk Indonesia bukan pekerjaan yang mudah. Padahal olah raga ini telah menghabiskan triliyun rupiah setiap tahunnya. Belum lagi untuk membangun sarana dan prasarana untuk memfasilitasi olah raga ini di seluruh Indonesia. Betapa mahalnya.


Oleh karena itu diperlukan sebuah desain pengembangan yang tangguh dan kokoh. Sehingga membuahkan prestasi tingkat internasional yang patut dibanggakan. 

Namun tetap saja, sehebatnya apapun desain pengembangan tesebut tidak akan membuahkan prestasiyang optimal bila tidak disertai dengan perbaikan mental pemain, pelatih, management dan penontonnya. 

Pemain, pelatih, management dan penonton yang sportif akan turut mempercepat laju perbaikan kualitas persepak-bolaan nasional. Dan jangan lupa, jangan sampai ada politisasi dan pemalsuan tiket tanda masuk.
Tuesday, January 4, 2011 0 komentar

Star Track

Ini adalah salah satu game pada mata kuliah Ketrampilan Interpersonal Outdoor.

Kami menunjuk satu orang sebagai pimpinan. Yang lainnya baris dan menghadap ke belakang. Dua orang di barisan terdepan ditutup matanya dengan kain hitam. Pemimpin tiap kelompok dikumpulkan dan diberi selembar kertas yang ada gambar bintangnya. Secara bergantian bawahan yang ditutup matanya maju dan sang pimpinan mengarahkannya. Pimpinan mengarahkan bawahannya agar mampu menggoreskan spidol tepat di track yang membentuk bintang tersebut. Setiap bawahan hanya diberikan waktu beberapa detik untuk melakukan hal tersebut. Dan antar kelompok pun bersaing untuk melakukan yang tercepat.

Dengan adanya kegiatan ini, kami mendapat banyak hal positif, seperti:
  • Melatih kepemimpinan. 
  • Kesabaran. 
  • Belajar berkomunikasi. 
  • Patuh kepada pimpinan. 
  • Melatih keuletan. 
  • Pantang menyerah dan tidak mudah putus asa. 
  • Mampu mengetahui usaha yang dibutuhkan agar apa yang diinginkan tercapai. 
  • Berhati-hati. Karena segala hal yang kita lakukan pasti berdampak pada sesuatu.
Monday, January 3, 2011 0 komentar

Ay-Ay Captain

Kami berada di kelompok masing-masing. Dalam permainan ini kami seolah-olah berada di samudra luas. Kapal yang kami tumpangi akan karam. Satu-satunya jalan untuk selamat adalah sesegera mungkin pergi ke sebuah pulau terdekat. Untuk sampai ke pulau tersebut kami hanya memiliki 6 buah tapak. Entah bagaimana caranya, semua anggota kelompok harus dapat menyebrang. Dan tantangan lainnya adalah persaingan antar kelompok untuk mencapai pulau tersebut. 

Namun ada aturan tambahan. Yaitu saat kaki kita menginjak tapak, maka kaki kita tidak boleh melebihi dari tapak tersebut. bila melebihi maka semua anggota kelompok yang sedang dalam perjalanan ke pulau tersebut harus kembali lagi ke kapal dan mengulang.

Dengan adanya kegiatan ini, kita mendapat banyak hal positif yang berguna bagi kita ke depannya, antara lain:
  • Membuat strategi. Karena dalam permainan ini kami beradu kecepatan dengan kelompok lain, maka kami harus membuat strategi agar menjadi kelompok pertama yang dapat menyebrangkan semua anggota kelompoknya. Ada yang menggendong temannya dan masih banyak lagi.
  • Bekerja cepat. Bekerja cepat agar menjadi kelompok pertama yang dapat menyebrangkan seluruh anggota kelompoknya. Dengan bekerja secara cepat pun maka kita telah menggunakan waktu seefisien mungkin. Namun kita harus ingat, bekerja secara cepat disini juga bekerja secara tepat. Bukan hanya cepat yang ditekankan, namun tepat juga.
  • Jujur. Dengan peraturan kaki kita tidak boleh melebihi dari tapak (kertas) maka kita berusaha untuk tidak melanggarnya. Memang kita diawasi oleh fasilitator namun jumlah fasilitator dan mahasiswa tidak sebanding. Sehingga fasilitator mungkin saja tidak mengetahui adanya kecurangan. Jadi, kita dituntut untuk jujur meski tidak ada yang mengawasi kecuali Tuhan.
  • Belajar menjadi pemimpin. Mulai yang memimpin kelompok tersebut atau saat menyeberang samudra luas. Pasti ada yang memimpin dalam setiap penyeberangan dimana dalam satu kelompok pasti lebih dari 2 kali menyeberang. Sehingga tidak hanya satu orang saja yang merasakan sebagai pemimpin dalam kelompok.
  • Bekerja sama. Kegiatan ini sangat menonjolkan kerja sama dalam kelompok. Agar seluruh anggota kelompok tersebut dapat mencapai pulau penyelamatan, maka kelompok tersebut harus kompak, harus mampu bekerja sama dengan baik antar satu anggota kelompok.
  • Saling percaya satu sama lain. Rasa saling percaya dalam tim sangat dibutuhkan. Apa jadinya bila dalam satu kelompok tidak adarasa saling percaya. Tentu kelompok tersebut tidak kompak dan bisa saja pecah. Rasa saling percaya ini sangat dibutuhkan dalam membangun semua tim.
  • Membangun semangat dalam tim. Sangat tercermin saat anggota kelompok yang telah sampai di pulau penyelamatan menyoraki teman kelompok yang sedang dalam perjalanan. Hal ini mengalir begitu saja tanpa adanya paksaan atau disuruh terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan loyalitas dalam kelompok. Semua anggota kelompok tentu menginginkan kelompoknyalah yang menang, yaitu yang mencapai pulau terlebih dahulu.
0 komentar

Buzz

Permainan ini tidak jauh berbeda dengan permainan yang sebelumnya pernah dimainkan di mata kuliah Ketrampilan Interpersonal. Kami berada di kelompok besar dan membentuk lingkaran. Kami berhitung satu sampai lima sambil menunjuk orang untuk melanjutkan berhitung. Untuk arah menunjuk, kita diperbolehkan ke sebelah kanan atau kiri, dan juga ke arah depan atau seberang. Namun uniknya adalah bagi yang mendapat giliran untuk menyebutkan angka lima, maka dia harus menggantinya dengan mengucapkan "Buzz" sambil bergerak atau goyang yang heboh dan gerakannya tidak boleh sama dengan gerakan yang sebelumnya telah diperagakan.Bila ada yang salah mengucapkan atau terlambat mengucapkan, maka dia mendapatkan hukuman. 

Dengan adanya permainan ini, kami mendapat hal yang positif, antara lain:
  • Selalu menjaga konsentrasi. Kegiatan ini sangat membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Bila tidak, kita akan salah ucap atau terlambat dalam berucap. Konsentrasi sangat mempengaruhi kinerja kita. Bila kita bekerja namun tidak konsentrasi terhadap apa yang kita kerjakan maka hasilnya tidak maksimal bahkan bisa saja yang kita kerjakan salah atau tidak memuaskan.
  • Selalu fokus dengan apa yang ada dihadapan kita. Baiknya kita menyelesaikan suatu hal yang ada dihadapan kita atau yang sedang kita kerjakan. Jangan sampai ketika ada suatu pekerjaan belum terselesaikan, kita malah mengerjakan pekerjaan lainnya. Sehingga tidak ada yang selesai diantara keduanya.
  • Siap setiap saat atau siaga dalam berbagai situasi. Dalam permainan ini kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita, apa yang akan dilakukan orang lain pada diri kita. Maka dari itu, untuk menghadapinya maka kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin mulai sekarang agar tidak kerepotan karenanya.
  • Melatih kepekaan. Jangan sampai kita buta terhadap lingkungan kita sendiri. Kita harus mengerti dan peka terhadap semua yang ada disekitar kita. Untuk menjadi orang yang sukses kita harus peka. Peka terhadap peluang-peluang yang ada. Jangan sampai kita menutup mata dan telinga terhadap situasi dan kondisi di sekeliling kita.
  • Melatih bekerja cepat. Bila kita bermain dalam kegiatan ini secara lamban, maka kegiatan ini sangat membosankan. Maka kita harus bermain secara cepat dan tepat. Kita harus mampu menggunakan waktu sebaik mungkin dan seefisien untuk melakukan hal positif. Bila kita terlatih bekerja cepat dan tepat maka kita dapat menghasilkan karya yang lebih banyak dan bermutu dari yang lain.
  • Taat pada peraturan. Peraturan dibentuk untuk mengatur segalanya agar berjalan dengan benar. Apabila kita melanggar peraturan, kita akan mendapat sanksi. Maka untuk menghindari sanksi kita harus taat dan bekerja secara benar sesuai dengan aturan yang ada. Karena bila tidak ada aturan di dalam hidup ini, maka dunia akan kacau balau. Maka jangan melanggar peraturan yang ada. Perlu kita ketahui bahwa peraturan dibentuk untuk kebaikan bersama, bukan untuk dilanggar.
  • Melaksanakan kewajiban. Suatu kewajiban haruslah dilaksanakan. Orang yang mendapat giliran menyebutkan angka “lima” harus melaksanakan tugasnya yakni mengganti kata “lima” dengan BUZZ beserta gerakan. Bila tidak, tentu ada akibatnya. Dalam agama, sesuatu yang wajib namun tidak dilaksanakan akan mendapat dosa. Maka kita harus melaksanakan kewajiban masing-masing.
  • Tanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. Tercermin pada orang yang mendapat giliran menyebutkan angka “lima” harus mengatakan BUZZ. Bila salah maka dia harus bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya, yaitu mendapat sanksi.
  • Berani dan mau menerima konsekuensi. Setiap apa yang kita lakukan pasti memiliki resiko atau konsekuensi. Seperti ketika kita melakukan kesalahan maka kita harus berani untuk menerima akibatnya. Namun tidak hanya ketika kita melakukan kesalahan, tetapi ketika kita berbuat benar pun tetap ada resikonya. Sehingga orang yang berani dan mau menerima konsekuensi atas apa yang dilakukan sangat dibutuhkan di dunia nyata jaman sekarang.
  • Kejujuran. Bila merasa salah atau terlambat berucap kami diharapkan untuk mengakuinya tanpa orang lain harus memberi tahu bahwa kita salah. Saat ini jarang sekali ada orang yang mau mengakui kesalahannya. Di dalam dunia nyata sering kita temui orang yang menyalahkan orang lain untuk menutupi keburukannya. Maka kejujuran sangat dibutuhkan di negeri ini.
  • Kebersamaan. Tidak dipungkiri berkumpul dengan banyak orang, bercanda dan bercengkrama satu dengan yang lain sangat menyenangkan. Dengan adanya kegiatan ini menumbuhkan rasa kebersamaan. Kita tidak mungkin bisa bermain seperti ini hanya dengan sedikit orang, misalnya 4 orang. Bahkan sendirian pun tidak mungkin bisa bermain permainan ini. Maka rasa kebersamaan sangat dibutuhkan untuk mewarnai hidup ini.
1 komentar

A.K.U

Ada yang tahu arti A.K.U? Kata-kata itu yang terlontar pertama kali oleh Mas Diaz saat mengisi LKMM PRA TD III setelah perkenalan tentunya.

A adalah ambisi. Apa itu ambisi? Ambisi adalah keinginan yang besar untuk mencapai sesuatu. Sedangkan untuk orientasi ambisi adalah kenikmatan, ketentraman, hubungan baik dan prestise. Dalam ambisi terdapat emosi yang timbul. Emosi itu ada pyang positif dan negatif.

Ambisi sendiri terdiri dari dua, yaitu hampiran dan hindaran. Hampiran artinya yang diusahakan untuk terjadi. Contohnya memilki kekayaan. Sedangkan hindaran artinya yang diusahakan tidak terjadi.

K adalah kenyataan. Kenyataan adalah hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat pencapaian ambisi. Faktor kenyataan ada dua yaitu internal dan eksternal. Yang internal adalah SINA, kesanggupan, kecenderungan pribadi sedangkan yang eksternal adalah keadaan alam, keadaan sosial politk dan keadaan sosial budaya.

U adakah usaha. Usaha adalah tindakan nyata yang dilakukan seseoran untuk mencapai tujuan. Usaha sendiri ada yang proaktif. Maksudnya, diusahakan dan terjadi. Contohnya saja ingin meraih IP 4. Namun ada usaha yang reaktif. Yaitu diusahakan dan tidak terjadi. Contohnya DO.

Hubungan dari ketiga hal tersebut (A.K.U) adalah sukses. Bila kita dapat menggabungkannya dengan baik, tak khayal kesuksesan berada di tangan.
0 komentar

Stress Oh Stress

Mendekati akhir semester, para mahasiswa terlihat begitu stress. Apa itu stress? Stress adalah reaksi yang spesifik dari seseorang terhadap suatu ancaman atau tuntutan. Stress merupakan wujud ekspresi ketika kita mengalami suatu tekanan baik dari dalam diri atau lingkungan. Sehingga penyebab stress ada dua, yaitu internal dan eksternal. Internal berarti penyebabnya berasal dari dalam diri orang tersebut. Sedangkan yang eksternal berarti penyebabnya berasal dari luar atau lingkungan orang tersebut berada. 


Dampak stress yang dirasakan orang dapat dialami untuk waktu yang sebentar ataupun waktu yang cukup lama. Bila tidak segera ditangani lama-kelamaan akan berbentuk sakit fisik dan psikis. Kesehatan jiwa terganggu, menjadi agresif, depresi, tidak sehat badan yaitu dengan menderita penyakt fisik seperti tekanan darah tinggi, sakit jantung, sakit kepala dan masih banyak lagi.

Kita dapat melakukan upaya untuk pencegahan atau mengatasi stress itu sendiri, yakni caranya sebagai berikut:
  • Jaga kesehatan fisik
  • Mempunyai kepercayaan kepada Tuhan
  • Menerima dengan ikhlas segala kenyataan hidup
  • Tidak memendam emosi dan konflik
  • Belajar untuk tidak egois dan berusaha menolong orang lain
  • Percaya diri
  • Tidak rendah diri
  • Syukuri setiap waktu yang kita lalui
  • Kembangkan rasa humor
Sunday, January 2, 2011 0 komentar

Melodi Waktu

Sekali-sekali kita harus melakukan permainan ini Sebenarnya kurang cocok bila dinamakan sebuah permainan. karena menurut saya lebih tepat sebagai ajang introspeksi diri.

Kami berada di kelompok besar dan dibariskan. Kami diibaratkan penumpang pesawat terbang dan fasilitator sebagai pilotnya. Kami harus mematuhi segala fasilitator yang bertindak sebagai pilot. Kami duduk bersama-sama diatas tanah dan diharuskan menutup mata. Akan terdengar berbagai jenis musik secara bergantian. Pilot mengarahkan kita untuk kembali ke masa dimana kita baru dilahirkan sampai tua nanti dengan cara membayangkan.

Banyak hal positif yang dapat diambil, antara lain:
  • Syukuri setiap waktu yang kita lalui.
  • Bersyukur atas apa yang kita miliki selama ini.
  • Taat pada peraturan.
  • Melatih konsentrasi.
  • Mampu mereview apa yang uda kita lalui.
  • Merencanakan apa yang akan kita raih di masa depan. Yakni tercermin pada saat kita membayangkan kita pada usia 30 tahun.
0 komentar

Design Baju Sekedarnya

Ini adalah game yang pernah dimainkan dalam mata kuliah Ketrampilan Interpersonal.

Dalam kegiatan ini setiap kelompok diberi beberapa kertas warna-warni dan peralatan lainnya seperti gunting, lem kertas, dan selotip. Kami memilih 1 laki-laki dan 1 perempuan untuk dijadikan model. Baju yang akan dibuat dari bahan-bahan terbatas harus tetap unik dan estetik (indah). Kami diberi kebebasan akan tema bajunya. Waktu yang diberikan kepada kami tidak banyak, sehingga kami harus berbagi tugas untuk membuat baju untuk si laki-laki dan perempuan.

Setelah waktu habis. Para model berkumpul dan secara pergantian naik ke atas panggung untuk bergaya. Designer dari setiap kelompok akan mempresentasikan maksud dari desain bajunya. Dan bagi anggota kelompok lainnya bertugas menyanyikan lagu untuk mengiringi model naik ke atas panggung.

Dengan adanya kegiatan ini, kami mendapat banyak hal yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
  • Berpikir kreatif. Mendesain baju dalam kegiatan ini sangat membutuhkan kekreatifan. Membuat sesuatu yang berbeda dan unik. Tentu tidak mudah bila kita jarang melatih diri untuk berpikir out of box. 
  • Menyatukan segala ide. Banyak ide yang muncul dalam mendesain baju. Menjadi tantangan dalam kelompok untuk menyatukan itu semua. Karena tidak mudah untuk menyatukan banyak hal yang berbeda. 
  • Memanfaatkan hal yang minim menjadi hal yang maksimal. Dengan bahan yang terbatas kita harus mampu membuat desain baju yang terbaik. Sama halnya dengan fasilitas atau kemampuan kita yang terbatas, kita tetap harus bisa membuat hal yang kita miliki menjadi maksimal. 
  • Melatih keuletan. Dengan segala keterbatasan kita tetap harus mampu menghasilkan yang terbaik. Tidak mudah menyerah meski banyak kendala yang menghadang. Kita harus ulet dalam hidup ini. Karena dengan begitu kesuksesan semakin dekat dengan kita. 
  • Bekerja cepat. Waktu yang kita miliki terbatas. Sehingga kita harus benar-benar bisa memanfaatkannya dengan baik. Karena waktu tidak dapat diulang. Maka jangan sia-siakan waktu yang kita miliki. 
  • Kebersamaan. Tidak dipungkiri berkumpul dengan banyak orang, bercengkrama satu dengan yang lain dan memecahkan masalah bersama-sama sangat menyenangkan. Dengan adanya kegiatan ini menumbuhkan rasa kebersamaan. Kita tidak mungkin bisa bermain seperti ini. Maka rasa kebersamaan sangat dibutuhkan untuk mewarnai hidup ini. 
  • Kerja sama. Dalam kegiatan ini, semua anggota turut partisipasi. Semuanya sibuk dalam mendesign. Semua beraktifitas, tidak ada yang diam. Kerja sama sangat dibutuhkan dalam kegiatan ini. 
  • Kekompakan. Dalam berkelompok tentu dibutuhkan kekompakan. Dengan itu kesuksesan akan tercapai. Suatu kelompok harus bersatu tidak boleh terpecah. Kalau pun ada perbedaan hendaknya harus bisa saling menghargai. 
  • Belajar berkomunikasi. Yakni pada saat presentasi tentang design baju. Ini melatih kita untuk mampu berbicara di muka umum dan berani untuk dilihat banyak orang. Tidak mudah melakukan hal ini, maka kita perlu membiasakan diri.
Saturday, January 1, 2011 0 komentar

Pelangi Perbedaan

Ini adalah salah satu game pada mata kuliah Ketrampilan Interpersonal. 

Setiap orang mengambil 1 pensil warna. Setelah semua memegang 1 pensil warna, lalu kami berkumpul dengan orang yang memiliki pensil warna yang warnanya berdekatan. Seperti merah dan merah muda. Setelah berkumpul, kami berdiskusi mengenai hal apa saja yang sama dalam kelompok. Setelah itu kami berkumpul dengan orang yang memiliki pensil warna yang warnanya jauh berbeda.

Kemudian kami berkumpul dalam kelompok inti. Mendiskusikan tentang performance untuk minggu depan yang bertemakan box office. Kita dapat menampilkan drama, bernyanyi ataupun yang lain. Kemudian kami diberi sebuah karton. Kami diperintahkan untuk menggambarkan atau mengilustrasikan rencana performance minggu depan. Namun aturannya setiap orang harus berpartisipasi menggambar atau menggoreskan sesuatu di karton dengan pensil warna yang dimiliki.

Setelah waktu yang diberikan habis, kami mempresentasikannya di atas panggung.

Dengan adanya kegiatan ini, kami mendapat banyak hal yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

  • Berani mengutarakan pendapat, ide atau gagasan. Pada saat menentukan segala hal yang berkaitan dengan performance, tentu semuanya ingin memberikan pendapat, ide atau gagasan. Namun tidak semua berani untuk mengutarakan. Entah karena takut salah, ditolak atau apa. Namun bila kita mampu mengutarakan pendapat, maka semakin banyak pilihan yang dapat dipakai oleh kelompok. Kita perlu tahu bahwa tidak ada salah atau benar dalam berpendapat, maka tidak ada gunanya takut dalam mengutarakan pendapat. Bisa saja pendapat yang kita miliki adalah pendapat yang terbaik untuk kelompok, hanya saja kita tidak mengutarakan. Maka kelompoklah yang mendapat akibatnya. Kelompok kita tidak menjadi yang terbaik. 
  • Menghargai pendapat orang lain. Dengan cara mendengarkan orang lain yang sedang berbicara atau menjelaskan pendapatnya tersebut. Sangat tidak sopan bila ada orang lain sedang menjelaskan pendapatanya, kita malah berbicara sendiri dengan teman di sebelah ataupun memotong pembicaraan tanpa permisi. 
  • Bersabar atau menerima apabila pendapat tidak digunakan. Tidak mungkin semua pendapat yang muncul di pakai semua. Maka kita harus bersabar dan menerima ketika pendapat kita tidak dipakai. Karena keputusan yang diambil tentunya adalah keputusan terbaik untuk kelompok. 
  • Menyatukan segala ide. Banyak ide yang muncul dalam hal ini. Menjadi tantangan dalam kelompok untuk menyatukan itu semua. Karena tidak mudah untuk menyatukan banyak hal yang berbeda. 
  • Berpartisipasi. Dalam kegiatan ini kami semua ingin berpartisipasi. Ingin menyumbangkan sesuatu untuk kelompoknya. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua anggota memiliki andil dalam kelompoknya masing-masing. 
  • Kreatif dalam mengilustrasikan gambar. Dengan adanya kebebasan dalam mengilustrasikan ke dalam bentuk gambar maka kita dapat melatih kekreatifan pada diri. Kita harus mampu membuat semenarik mungkin dan berbeda atau tidak biasa. Karena kreatif bukanlah ilmu yang dapat dipelajari. Kita dapat menimbulkan sisi kreatif kita bila bertemu suatu kasus dimana kita berkesempatan menyelesaikan dengan usaha kita sendiri. 
  • Kerja sama. Dalam proses mengilustrasikan, semua anggota turut partisipasi. Ada yang menggambar bagian tertentu, ada juga yang mewarnai. Sehingga saling mengisi dan melengkapi. Karena kita memiliki kemampuan yang berbeda-beda, maka sudah semestinya kita saling mengisi dan tolong menolong. 
  • Kekompakan. Dalam berkelompok tentu dibutuhkan kekompakan. Dengan itu kesuksesan akan tercapai. Suatu kelompok harus bersatu tidak boleh terpecah. Kalau pun ada perbedaan hendaknya harus bisa saling menghargai. 
  • Tahu cara bersikap yang baik di dalam kelompok maupun di muka umum. Kelompok adalah contoh kehidupan sosial yang sederhana. Kelompok terdiri dari beberapa orang yang memiliki persamaan dan perbedaan. Baik asal usul atau karakter. Disinilah kita dituntut bersikap dengan benar agar kita dapat hidup di dalam kelompok. Bila kita tidak dapat hidup di kelompok seperti ini, lalu bagaimana bisa kita hidup di masyarakat yang luas? Di kelompok inilah kita dapat banyak belajar bersikap yang baik. 
  • Belajar berkomunikasi. Hal ini terlihat pada saat menjelaskan atau presentasi ke khalayak. Dalam hal ini kami dituntut untuk mampu menjelaskan ilustrasi yang kami buat kepada khalayak. Sehingga dengan kegiatan ini kami akan terbiasa berbicara dan diperhatikan banyak orang. Karena sesuatu hal dapat berjalan dengan lancar atau baik disebabkan seringnya hal itu dilakukan. 
  • Berpenampilan menarik dan berani tampil beda. Ketika kami presentasi di atas panggung, penonton akan tertarik terhadap sesuatu yang berbeda dengan apa yang biasa mereka lihat. Dengan begitu kita harus mencari cara presentasi yang unik yang belum pernah digunakan kelompok lain. 
  • Percaya diri untuk dilihat banyak orang lain. Saat presentasi, tentu tidak sedikit mata yang memandang. Kita harus percaya diri. Dengan adanya kegiatan seperti ini, tentu akan melatih diri kita untuk percaya diri dan tidak malu untuk naik ke atas panggung dan di lihat banyak orang. 
  • Melatih mental. Saat di atas panggung, pasti banyak reaksi dari penonton, entah tepuk tangan atau sorak mengejek. Tentu hal itu mempengaruhi mental kita. Dengan adanya kegiatan seperti ini, akan melatih diri kita untuk memiliki mental yang kuat dan tidak mudah terpengaruh terhadap apa yang dilakukan oleh penonton.
0 komentar

Semrawutnya Penjualan Karcis

Di tengah euphoria kemenangan Timnas Garuda selama lima kali pertandingan dalam Piala AFF, muncul gelora nasionalisme yang membara di masyarakat. Puluhan ribu bahkan ratusan ribu penggemar bola menyerbu stadion olah raga Bung Karno untuk mendapatkan karcis untuk menyaksikan secara langsung tim kesayangan mereka bertanding.

Karcis yang harganya paling murah 50 ribu rupiah itu laris manis terjual habis. Padahal di babak penyisihan dan semi final, harga karcis mencapai 500 ribu rupiah. Bahkan dalam laga final nanti harga karcis tertinggi sudah dipatok satu juta rupiah. Sedangkan harga termurah sebesar 75 ribu rupiah. Meskipun setelah diprotes oleh Presiden SBY harga karcis terendah diturunkan menjadi 50 ribu, namun tersirat adanya orang-orang yang berusaha mengambil keuntungan dalam kesempitan.

Ada satu hal lagi yang memalukan yakni pelayanan penjualan karcis yang semrawut. Ribuan orang harus mengantri berjam-jam hanya untuk mendapatkan selembar karcis. Padahal banyak diantara mereka yang datang dari berbagai kota di Indonesia. Seharusnya panitia bisa memanfaatkan teknologi internet untuk menjualnya Atau bekerja sama dengan stasiun radio dan pihak lain untuk memasarkannya, sehingga pemasaran tidak menumpuk di Senayan. Bahkan bisa memanfaatkan cabang-cabang PSSI di seluruh Indonesia.

0 komentar

But and Yes

Berikut adalah game yang perna saya mainkan dalam mata kuliah Ketrampilan Interpersonal. 

Kami duduk berpasang-pasangan. Ditentukan siapa yang menjadi orang pertama dan kedua. Untuk sesi pertama, orang pertama melontarkan sebuah pernyataan yang bertemakan liburan, kemudian orang kedua menanggapinya dengan mengucapkan kalimat yang diawali dengan “YA TETAPI…”

Untuk sesi kedua, orang kedua melontarkan sebuah pernyataan yang tetap bertemakan liburan, kemudian orang pertama menanggapinya dengan mengucapkan kalimat yang diawali dengan “YA DAN…"

Dengan adanya kegiatan ini, kami mendapat pelajaran hidup yang dapat diterapkan dalam kehidupan bersosial, seperti:

  • Menyimak dan mendengarkan dengan baik. Untuk menjadi pendengar yang baik kita harus menyimak dan mendengarkan dengan baik setiap kata yang keluar dari mulut pembicara. Sehingga kita paham mengenai apa yang sedang dibicarakan. 
  • Belajar berkomunikasi. Saat kita berbicara kita harus berani menatap kedua bola mata lawan bicara kita. Jangan menunduk ataupun melihat ke arah yang tidak ada hubungannya dengan pembicaraan, yang terkesan acuh. 
  • Melatih konsentrasi. Dalam kegiatan ini, keadaan sangat ramai karena teman yang berada disebelah kanan dan kiri juga melakukan hal yang sama. Sehingga kita dituntut berkonsentrasi dan tetap fokus terhadap apa yang diucapkan oleh lawan bicara kita. Sulit memang untuk berkonsentrasi di dalam situasi yang ramai. Namun bila kita telah terbiasa maka hal itu akan terlihat sangat mudah untuk dilakukan. 
  • Melatih kekreatifan. Dalam menanggapi pernyataan teman dengan aturan seperti yang tertulis di atas memang agak susah. Maka kita harus berpikir kreatif untuk menjawabnya agar pembicaraan menjadi benar dan seru. 
  • Menjadi pendengar yang baik. Untuk menjadi pembicara yang baik, kita harus mampu menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu. Yakni mendengar dengan seksama setiap orang lain berbicara. Dengan begitu kita akan tahu rasanya menjadi pendengar. Dan bila kita berada di posisi si pembicara, maka kita akan tahu bagaimana membuat pendengar kembali fokus kepada kita (pembicara). 
  • Menjaga perasaan orang lain. Sangat tidak sopan bila ada orang yang berbicara namun tidak dihiraukan. Hal itu akan melukai perasaan orang yang berbicara. Mendengarkannya dengan seksama dan menatap kedua bola matanya adalah hal yang bisa dilakukan sebagai wujud apresiasi kita kepada si pembicara. 
  • Ketika kita berkata diawali dengan “ya tetapi…” rasanya tidak mengenakan. Karena pernyataan yang diawali kata tersebut terkesan menolak pernyataan sebelumnya. Karena sifat kata “tetapi” adalah kebalikan. 
  • Ketika kita berkata diawali dengan “ya dan…” rasanya lebih enak daripada tetapi. Karena pernyataan yang diawali kata tersebut mengesankan bahwa pernyataan sebelumnya benar dan kita menyetujuinya.
 
;