Pada saat mengikuti LKMM PRA TD III FTIF, saya mendapatkan materi “Mendengar Aktif”. Saya langsung tertarik dan penasaran terhadap apa yang sekiranya akan dibahas. Karena menurut saya, menjadi pendengar aktif itu tidak mudah. Kita butuh membiasakan diri untuk melakukannya.
Sebelum kita melangkah terlalu jauh, kita harus mengerti maksud dari mendengar. Memiliki kata dasar dengar yang berarti memperhatikan, memahami dan megingat.
Berikut adalah beberapa tips untuk menjadi pendengar aktif:
- Beri kesempatan orang lain bicara
- Beri perhatian penuh
- Jangan menyela
- Cobalah mendengar secara aktif
- Perhatikan bahasa tubuh dan ekspresi pembicara
- Dengarkan dengan pikiran terbuka
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat kita berbicara agar orang lain dapat mendengar secara aktif:
- Pilihan kata yang digunakan
- Pendengar atau orang yang diajak bicara
- Status relative. Misal sebagai kakak, teman, pembimbing
- Bahasa tubuh
Dalam berinteraksi, pastinya ada hambatan atau hal yang menghalangi tercapainya tujuan dari interaksi itu. Berikut adalah hambatan-hambatan yang mungkin terjadi:
- Halangan mental:
- Kecepatan berpikir
- Keterbatasan wawasan
- Menganggap tidak penting
- Ketidaksabaran
- Prasangka negatif
- Kebiasaan buruk (perhatian palsu, menginterupsi)
- Halangan fisik:
- Gangguan kesehatan
- Noise
- Temperatur
- Tata letak
- Jarak
- Cahaya
Bisakah kita menjadi pendengar aktif? Pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh diri anda sendiri. Bila kita melihat kenyataan yang ada di depan kita, manusia hanya memiliki satu mulut namun memiliki dua telinga. IHal tersebut memiliki arti bahwa alangkah lebih baik manusia itu banyak mendengar daripada berbicara. Namun pada kenyataannya banyak orang yang suka berbicara daripada mendengar.
0 komentar :
Post a Comment