Tuesday, September 27, 2016

Monday - MOD

Mulai terasa diri ini bukanlah diri ini sesungguhnya. Dan aku mengikuti kata orang, lakukan apa yang kau sukai.

Hmm, hobi ? Hobi dasarku ada dua. Membaca dan menulis. Klasik. Cuma itu yang bisa ku lakukan kapan pun. Karena hobi ku lainnya seperti nonton F1, jelas aku harus sabar menunggu jadwal F1 itu sendiri. Atau nonton film, hmm kalau di bioskop, duh ngga deh, aku ngga bisa nonton sendirian, lebih tepatnya ke mall sendirian. Takut ngga bisa pulang nanti. hehe. Atau jalan-jalan alias travelling, hmm selain harus ada temannya, hal yang susah untuk hobi ini adalah waktu. Karena sebagian hidupku sekarang ya habis untuk bekerja.

Jadi, apa inti tulisan ini ?

Aku cuma mau bilang, mungkin ngga akan penting juga, bahwa aku berencana menulis aktivitasku di sini. Hahaha.

Entahlah. akhir-akhir ini dunia ini terasa berbeda. Ah mungkin cuma karena aku aja yang ngga siap dengan perkembangan sekelilingku. Ketika semuanya sedang berlari, aku masih jalan santai aja.

Atau jangan-jangan, tanda jiwaku ingin ada yang menemani ? Jiaahh jadi baper ini nanti hehe ngga kok. Aku kan punya kekasih 24 jam yang nerima semua ceritaku, yang selalu perhatian, selalu sayang, selalu punya rencana-rencana yang membaikkanku, dan ngga pernah tidur.

Lalu buat apa kamu tetap menulisnya di sini, Mii ?
Biar blog ini ramai lagi! Haha ngga juga sih. Aku cuma kangen nulis aja tentang apa yang ada di dalam otakku. Aku juga ngga butuh tulisan ini dibaca orang lain. Cukup aku aja yang membacanya (lagi) di suatu hari nanti.

Dan kita mulai hari ini.


SENIN, 26 SEPTEMBER 2016

Hari ini adalah jadwalku MOD. Manager On Duty. Intinya kerjaannya memastikan segala bentuk pelayanan di tempatku bekerja berjalan dengan baik. Jam kerjanya yakni jam 12.00 - 20.00. Dan hari ini aku datang jam 12.15. Hehe telat 15 menit, tapi ngga apa kan batas toleransi keterlambatan 15 menit. Yeah, aku menggunakan toleransi tersebut dengan baik.

Hari ini ada jadwal rapat koordinasi jam 13.00. Rapat rutin tiap bulan yang mempertemukan semua unit di tempatku bekerja. Sesampainya aku di ruangan, ku buat susu coklat panas, lalu pergi menghadap Bos Besar.

Lalu balik ke ruangan, update kelahiran bayi, nyiapan segala kebutuhan petugas foto bayi. Dan "Ayo ayo rapat, Direktur mau rapat kita on time kali ini". Dan berkemaslah kami yang berada di ruang manajemen dan menuju ke Ruang Serba Guna di lantai 4.

"Buset .. 13.03 masih kosong" dan aku memilih lokasi yang nyaman. Nyaman itu adalah tidak terpapar oleh pendingin ruangan langsung. Serius, ruangan ini dingin banget walau nantinya bakal keisi dengan banyak orang juga.

13.08 direktur datang "Oh oh .." ucapku kaget karena masih kami 5 orang yang datang, termasuk Direktur. Aku dan lainnya segera menghubungi teman-teman agar segera menuju ke tempat rapat. Dan 13.31 rapat kami mulai.

Jam 15.20an rapatnya pun selesai. Ngga usah lama-lama aku langsung menuju ke ruanganku di lantai 2. Hanya menaruh barang-barang yang ku bawa tadi, dan segera aku menghadap ke Bos Besar.

Setelah kembali ke ruangan, duduk manis segera mengerjakan kerjaan yang dari tadi sudah melambai-lambai dan bersorak saling berebut ingin dikerjakan terlebih dahulu. Sampai akhirnya waktunya lapor ke Bos Besar lagi.

Ketika balik ke ruangan, ada teman kerja lainnya, Kepala Unit Gizi sedang di ruangan mau numpang ngprint laporan. Hohohoo dan you know, kami bercerita panjang lebar tinggi hehe. Sampai akhirnya jam menunjukan jam 18.45 dan dia pamit mau pulang.

Jam 19.00 rencanaku untuk berkeliling memastikan keadaan bahwa semua pelayanan berjalan dengan baik. Tentu langkahku dimulai dari lantai 1. Dan langkahku terhenti lama di Cafe.

Entah apa mulanya, tapi bagian ini yang ku ingat.
"Mii kamu masih sama yang dulu ?" tanya salah satu koki.
"Apanya, Pak ?"
"Pacarmu yang sama kamu dulu, sewaktu keliling-keliling sama Direktur itu lho"
"Hahahaha" ketawaku ngga bisa ditahan "Masih ingat aja sih, Pak ?"
"Yaiyaa, masih sama dia ?"
"Oh engga" aku tersenyum
"Lho uda engga ? Terus sekarang sama anak mana ?"
"Hahaha engga, Pak, saya ngga punya pacar dan ngga akan punya pacar"
"Hmm, masa sih, oh atau kamu mau ta'aruf ya? Berarti sudah ada calon kan ?"
"Hahaha" ketawaku lebih keras "Ngga pak, belum ada"
"Masa sih ? Beneran ?"
"Iya, Pak, Serius deh"
Dan percakapan kami berhenti sampai di situ. Aku berinisiatif pamitan untuk berkeliling ke unit lainnya. Ya mungkin itu cara melarikan diri dari pertanyaan-pertanyaan yang bisa lebih "tajam" dari pada itu.

Setelah berkeliling ke beberapa unit, langkahku terhenti lama di bagian Kasir Rawat Jalan. Ngga ada niatan berhenti lama di sini. Cuma karena pembahasan terkait SIMRS jadinya ya .. bakal lama .. you know.

Jam 19.45 aku baru bisa naik ke lantai 2, dan berkeliling kembali. Dan tidak lama naik ke lantai 3. Dan langkahku terhenti lama lagi di ruang bersalin. Obrolan kali ini tentang akreditasi, our plan, our act, our plan, our act.

20.10 aku baru turun ke lantai 2 dan kembali ke ruangan. Ku ketik laporan MOD hari ini di tabletku, dan ku kirimkan ke grup MOD.

Done! Kini waktunya pulang. Dan perut ini benar-benar terasa lapar. Tapi sejujurnya rasanya malas sekali masak di kos, bahkan berhenti sebentar untuk beli makan juga malas. Tapi lapaaarrrr ..

Dan ternyata persaingan antara malas dan lapar dimenangkan oleh .. jeng jeng .. MALAS. Haha. Ngga perlu kaget. Ya ini aku. Kalau sudah malas, walau lapar ya sudah malas yang jadi alasan nomor satu. Tapi semua terselamatkan berkat adanya Indomie.

Indomie ini aku beli ngga sengaja sejak hari Sabtu lalu. Gara-garanya sewaktu aku dari rumah teman di daerah Kutisari, aku mampir ke Carrefour Rungkut. Hanya membeli madu haha beneran, aku hanya berniat beli madu. Karena aku ngga mau ada yang kecewa lagi setelah mendengar jawabanku dari pertanyaan ini "Dee, sudah beli madu ?"

Tapi aku pikir-pikir rasanya aneh kalau aku ke kasir hanya menenteng madu satu botol. Dan yang terlihat olehku adalah Indomie Real Meat Ayam Jamur. Karena aku belum pernah nyoba, ya sudah aku ambil satu. Lalu aku melihat .. Richeese Nabati. "Okelah satu aja" dan aku pun berlalu ke kasir. 

"Laparnya" rasa yang menyadarkanku dari kenangan membeli madu haha dan aku segera memasak Indomie ini. Dan taraa .. selesai .. dan langsung ku makan. Sambil makan, aku cari ponsel putihku. Ponsel khusus untuk menelepon keluarga. Dan ada 4 missed called dari mama. Langsung aja aku telepon balik.

"Baru pulang?"
"Iya, Ma" sambil tetep lanjut makan.
"Sudah makan?"
"Iya, ini makan"
"Makan apa?"
"Bikin Indomie"
"Oh ya sudah, masak dulu terus dimakan"
"Lah ini udah on going, Ma, mau abis malah"
"Haha mama kira baru mau bikin. Kamu kok pulang malam-malam, banyak kerjaan ? Belum sepi memangnya jalanan?"
"Ya ngga sepi-sepi amat, Ma, tadi juga karena lagi dapat jadwal MOD. Masuk jam 12 pulang jam 20"
"Ya pokoknya kamu harus makan ya, jangan malam-malam pulangnya"
"Iya, Ma"
"Ya sudah, abiskan dulu makanmu"
"Iya, Ma, assalamu'alaykum"
"Wa'alaykumussalam"

Tanpa babibu, langsung ku lahap sisa Indomie di piring. Kenyang .. walau ku tahu rasa ini hanya sesaat.

Tidak lama, badan ini mulai berat, ngantuk. Dan aku hanya bisa melemparkan badanku ke atas tempat tidur. Pikiranku mulai melayang, memikirkan apa yang harus ku kerjakan lebih dulu esok hari. Tapi bosan ah, masa kerjaan yang selalu ku pikirkan tiap malam. Akhirnya aku menengok ke tumpukan buku yang ku beli bulan Agustus dan belum ku baca hingga detik ini.

Critical Eleven. Buku yang disarankan oleh temanku tahun lalu tapi baru ku beli tahun ini, bulan Agustus lalu lebih tepatnya. Karena aku baru sempat ke toko buku lagi ya bulan Agustus lalu itu. Sebelumnya, tahun lalu aku sudah mencari buku ini, namun stoknya lagi kosong. Dan ketika aku kembali ke toko buku bulan Agustus lalu, Critical Eleven sudah mejeng di deretan buku terlaris.

Ku baca buku ini dengan harapan akan membawaku ke dunia diriku sesungguhnya. Beberapa bab sudah selesai ku baca. Ternyata diluar dugaanku ceritanya. Tapi mata ini sudah berat. Akhirnya aku pun tertidur.

0 komentar :

Post a Comment

 
;