Tuesday, December 28, 2010

Pohon dan Burung

Ini adalah salah satu permainan yang pernah saya mainkan di mata kuliah Ketrampilan Interpersonal. Dalam permainan ini kami bermain dalam kelompok besar. Di dalam kelompok besar tersebut, terdapat kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang. Yaitu 2 orang menjadi pohon dan 1 orang menjadi burung. Dua orang yang menjadi pohon menyatukan tangan mereka dan meletakannya diatas sehingga membentuk huruf U terbalik. Sedangkan yang menjadi burung duduk jongkok diantara pohon atau berada di bawah tangan orang yang menjadi pohon.

Aturan mainnya adalah fasilitator akan menceritakan suatu kisah. Di dalam kisah tersebut ada kata-kata tertentu yang mengharuskan pohon dan burung berpindah tempat. Kata-kata yang dimaksud adalah:
  • Badai. Bila terdengar kata badai, maka pohon dan burung harus berpindah tempat dan berganti pasangan. 
  • Kebakaran. Bila terdengar kata kebakaran, maka burung harus berpindah tempat. 
  • Banjir. Bila terdengar kata banjir, maka pohon harus berpindah tempat dan berganti pasangan.
Bagi pohon yang tidak ada burungnya, dan sebaliknya maka akan mendapat hukuman. Hukumannya adalah mereka mengucapkan “Maaf tadi saya salah” sambil melompat dan menepukan kedua tangannya di atas kepala.

Dengan adanya kegiatan ini, kami mendapat banyak hal positif, antara lain:
  • Selalu menjaga konsentrasi. Konsentrasi apa yang ada di depan kita atau yang sedang kita hadapi 
  • Dalam permainan ini kami dapat bekerja sama dengan kelompok lain untuk bertukar pasangan. Sehingga hal itu melatih kita untuk mengatur strategi dalam menjalankan hidup ini. 
  • Meminta maaf bila melakukan kesalahan. Sedari kecil kita telah diajarkan oleh orang tua kita. Maka jangan sampai nilai ini sampai terlupakan saat kita tua nanti. 
  • Bertindak cepat dan tepat. Bila kita tidak bertindak cepat, peluang yang seharusnya dapat kita ambil malah diambil oleh orang lain. 
  • Mampu melihat peluang dan memanfaatkannya. Selalu jeli dan telita terhadap peluang-peluang yang ada. 
  • Melatih kejujuran. Bagi yang salah langsung naik ke atas panggung untuk memperoleh suatu hukuman. 
  • Patuh terhadap peraturan yang ada. 
  • Melatih kepekaan. Kita haru peka terhadap segal hal yang ada dikeliling kita. 
  • Siap setiap saat atau siaga dalam berbagai situasi. 
  • Berhati-hati. Jangan sampai pula kita melakukan kesalahn, maka dari itu kita dituntut untuk selalu menjaga konsentrasi. 
  • Taat pada peraturan. Peraturan disini termasuk apa yang harus dilakukan saat disebutkan “kata kunci” dan peraturan bagi yang salah. 
  • Melatih berpikir cepat. Sebelum bertindak, kita harus berpikir dulu. Berpikir pun harus cepat, namun bukan terburu-buru. 
  • Paham diri sendiri. Dalam konteks kehidupan, menjadi siapa diri kita dalam lingkungan kita berada. 
  • Paham terhadap lingkungan. Mengerti lingkungan dimana kita berada. 
  • Pantang menyerah dan tidak mudah putus asa.

0 komentar :

Post a Comment

 
;