Saturday, January 1, 2011

But and Yes

Berikut adalah game yang perna saya mainkan dalam mata kuliah Ketrampilan Interpersonal. 

Kami duduk berpasang-pasangan. Ditentukan siapa yang menjadi orang pertama dan kedua. Untuk sesi pertama, orang pertama melontarkan sebuah pernyataan yang bertemakan liburan, kemudian orang kedua menanggapinya dengan mengucapkan kalimat yang diawali dengan “YA TETAPI…”

Untuk sesi kedua, orang kedua melontarkan sebuah pernyataan yang tetap bertemakan liburan, kemudian orang pertama menanggapinya dengan mengucapkan kalimat yang diawali dengan “YA DAN…"

Dengan adanya kegiatan ini, kami mendapat pelajaran hidup yang dapat diterapkan dalam kehidupan bersosial, seperti:

  • Menyimak dan mendengarkan dengan baik. Untuk menjadi pendengar yang baik kita harus menyimak dan mendengarkan dengan baik setiap kata yang keluar dari mulut pembicara. Sehingga kita paham mengenai apa yang sedang dibicarakan. 
  • Belajar berkomunikasi. Saat kita berbicara kita harus berani menatap kedua bola mata lawan bicara kita. Jangan menunduk ataupun melihat ke arah yang tidak ada hubungannya dengan pembicaraan, yang terkesan acuh. 
  • Melatih konsentrasi. Dalam kegiatan ini, keadaan sangat ramai karena teman yang berada disebelah kanan dan kiri juga melakukan hal yang sama. Sehingga kita dituntut berkonsentrasi dan tetap fokus terhadap apa yang diucapkan oleh lawan bicara kita. Sulit memang untuk berkonsentrasi di dalam situasi yang ramai. Namun bila kita telah terbiasa maka hal itu akan terlihat sangat mudah untuk dilakukan. 
  • Melatih kekreatifan. Dalam menanggapi pernyataan teman dengan aturan seperti yang tertulis di atas memang agak susah. Maka kita harus berpikir kreatif untuk menjawabnya agar pembicaraan menjadi benar dan seru. 
  • Menjadi pendengar yang baik. Untuk menjadi pembicara yang baik, kita harus mampu menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu. Yakni mendengar dengan seksama setiap orang lain berbicara. Dengan begitu kita akan tahu rasanya menjadi pendengar. Dan bila kita berada di posisi si pembicara, maka kita akan tahu bagaimana membuat pendengar kembali fokus kepada kita (pembicara). 
  • Menjaga perasaan orang lain. Sangat tidak sopan bila ada orang yang berbicara namun tidak dihiraukan. Hal itu akan melukai perasaan orang yang berbicara. Mendengarkannya dengan seksama dan menatap kedua bola matanya adalah hal yang bisa dilakukan sebagai wujud apresiasi kita kepada si pembicara. 
  • Ketika kita berkata diawali dengan “ya tetapi…” rasanya tidak mengenakan. Karena pernyataan yang diawali kata tersebut terkesan menolak pernyataan sebelumnya. Karena sifat kata “tetapi” adalah kebalikan. 
  • Ketika kita berkata diawali dengan “ya dan…” rasanya lebih enak daripada tetapi. Karena pernyataan yang diawali kata tersebut mengesankan bahwa pernyataan sebelumnya benar dan kita menyetujuinya.

0 komentar :

Post a Comment

 
;