Monday, February 27, 2012

Tugas 2 - Software Development (SD) Projects

Oleh Miya Octovianti -- 5210 100 053 & Tria Nasuka -- 5210 100 028
Kelas MPTI B
Tugas 2 - Jenis-jenis proyek IT

Pengertian
Pada dasarnya, Software Development adalah perubahan. Dengan adanya pengembangan yang dilakukan pada software tentunya diharapkan manfaat yamg dihasilkan akan semakin banyak dan menyelesaikan masalah yang ada.

SD yang merupakan salah satu contoh proyek IT ini biasanya dikerjakan oleh kelompok ataupun beberapa orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses yang dilakukan antara lain membuat spesifikasi terlebih dahulu mengenai software yang akan dikembangkan. Kemudian merancang desain, pengembangan, testing kemudian dilanjutkan implementasi.

SD dapat lebih didetailkan lagi menjadi beberapa proses berikut:
  • Penciptaan software untuk memenuhi kebutuhan manusia
  • Desain software
  • Pengembangan software aplikasi perusahaan
  • Pengembangan platform
Secara garis besar Software Development terbagi menjadi beberapa tahapan, yakni:
  • Planning. Merupakan tahap awal untuk memulai dalam pengembangan perangkat lunak. Tujuan tahapan ini adalah menghasilkan: 1) Proses kerja yang jelas antar setiap anggota, 2) timeline, 3) anggaran dana. Pada tahapan ini, ketua proyek berkoordinasi dengan stakeholder untuk membuat kontrak kerja yang jelas. Yang dimaksud kontrak kerja yang jelas yakni berisi estimasi dana, kontrak kerja yang memiliki batasan pengerjaan yang jelas. Hal ini dilakukan agar tim proyek tidak terikat dengan tambahan-tambahan modul yang nantinya bisa muncul.
  • Requirement and Specification. Tahap ini dilakukan untuk menentukan fitur-fitur yang tepat (yang dibutuhkan) serta kebutuhan sistem untuk software yang akan dibuat. Tahap ini dapat dilakukan dengan interview, observasi lapangan, dan studi pustaka.
  • Architecture and Design. Tahap ini bertujuan untuk menentukan detail sistem yang akan dipakai. Sehingga hasil dari tahap ini adalah desain keseluruhan dari software, yang meliputi: konseptual database, sistem keamanan, dan interface.
  • Implementation and Testing. Tahap implementasi merupakan tahap pembuatan software dengan berpedoman pada tahap-tahap sebelumnya. Sedangkan tahap testing merupakan serangkaian uji coba yang diberikan kepada software untuk menentukan kapabilitasnya. Testing dapat dibagi menjadi: 1) security testing, 2) performance testing, 3) stress testing, 4) recovery testing.
  • Deployment and Maintenance. Ini adalah tahap terakhir, tahap dimana software telah mulai digunakan oleh user. Terdapat dua hal penting yang ada pada tahap ini, antara lain: 1) training penggunaan software dan 2) pemantauan software. Pemantauan dilakukan untuk mengecek apakah software telah stabil ataukah belum. Kestabilan ini dapat dinilai dengan tidak adanya bug yang muncul selama penggunaan.
Berikut adalah beberapa metode yang dapat diterapkan pada tahapan-tahapan di atas:
  • Waterfall. Tahap-tahap di atas dikerjakan secara berurutan
  • Prototype. Telah terdapat software yang sebelumnya, dan kemudian dikembangkan, sehingga tahap observasi tidak perlu dilakukan.
  • Incremental. Waktu keseluruhan pengerjaan proyek dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, kemudian tahapan-tahapan di atas dilakukan secara berurutan. Dengam metode ini, keseluruhan fitur tidak langsung dikerjakan dalam satu fase melainkan terbagi menjadi beberapa periode.
  • Spiral. Hampir sama dengan metode incremental. Tetapi terdapat kemungkinan untuk dilakukan perbaikan, sehingga terjadi perulangan dan bentuknya seperti spiral. Pengerjaan dengan metode ini memakan waktu yang sangat singkat.
Tantangan
Dalam membangun proyek, tentunya akan banyak tantangan. Yakni perubahan terhadap keinginan pelanggan, waktu pengerjaan yang dapat memakan waktu lama sehingga terjadi keterlambatan bahkan dapat dinyatakan gagal. anggaran dapat melebihi perencanaan awal, serta perbedaan platform ketika menjalankan software. Dan pada jaman sekarang, peraturan pemerintah semakin ketat. Sehingga hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.

Contoh Studi Kasus
Contoh studi kasus dari SD adalah BioMed Central. BioMed Central adalah penerbit STM (Science, Technology dan Medicine) dari 220 jurnal yang dapat diakses secara terbuka, online dan peer-review. Jurnal-jurnal yang tersedia di software ini meliputi semua bidang biologi dan kedokteran. Judul-judul yang tersedia mulai dari minat luas hingga spesialis. Contoh pada jurnal dengan kategori minat luas adalah BMC Biology dan BMC Medicine. Sedangkan contoh jurnal spesialis adalah Retrovirology dan BMC Genomics.
Semua artikel penelitian yang diterbitkan oleh BioMed Central akan dapat kita akses secara bebas serta permanen secara online setelah dilakukan publikasi. Software ini juga terdapat pungutan. Hal ini dilakukan guna menutupi biaya proses publikasi.


Di dalam websitenya, tersedia tempat bagi pengguna untuk berkomentar. Banyak dari mereka puasa terhadap BioMed Central. Salah satunya adalah seorang dokter dari Brasil. Dr S. Andre Barreto, CTTMar-UNIVALI, Itajai mengatakan apa yang dilakukan oleh BioMed adalah suatu yang luar biasa. Menyediakan dasar bagi masa depan publikasi ilmiah.
Dengan adanya software ini, banyak sekali manfaat yang dapat didapatkan. Dengan begini jurnal-jurnal pada bidang biologi dan kedokteran dapat mudah didapatkan.

Cara Memanage Proyek IT
Untuk me-manage proyek IT, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Namun untuk penerapannya tentu harus disesuaikan terlebih dahulu dengan proses bisnis yang terjadi pada perusahaan.

Ada beberapa tahapan, yakni:
  • Mengidentifikasi peluang yang ada di pasar. Ide yang sudah ada diselaraskan dan diidentifikasi dengan kebutuhan pasar. Jika produk yang diusulkan memiliki peluang untuk dapat bersaing di pasaran maka produk akan dilanjutkan ke dalam tahap prososal.
  • Menentukan kelangsungan hidup produk. Tim yang telah terbentuk kemudian menentukan cara agar produk tetap dapat bertahan di pasaran. Tim menentukan biaya total, beserta target harga yang akan diberlakukan di pasar.
  • Menentukan visi dari produk yang akan dihasilkan. Tim harus memikirkan juga strategi-strategi agar produk yang ada memiliki sifat yang dinamis dengan kebutuhan manusia. Dengan kata lain, tim harus membuat produk yang memiliki kemampuan untuk berevolusi atau dapat dikembangkan. Pada tahap ini, tim juga harus menentukan strategi yang akan diterapkan pada produk pada awal launching-nya.
  • Launching produk. Ketika produk telah jadi, produk akan segera dilaunching denga publikasi besar-besaran. Microsoft menyebutnya “Make lot of noise”.
# Pertanyaan #
What are the main differences between a conventional software development project and one where a packaged solution is to be provided?

Dari pertanyaan di atas, yang ditanyakan adalah mengenai perbedaan antara conventional software development project dan package implementation. Yang menjadi perbedaan utama adalah implementasi manajemen proses proyek.

Pada conventional software development project, proses pendokumentasian dan desain dari software requirement masih terlalu lama. Akibatnya adalah pendefinisian software requirement menggunakan pengkodean, pengintegrasian dan pengujian software menjadi terlambat. Alhasil proyek menjadi susah untuk diprediksi, tidak selesai tepat waktu, ketidaksesuaian dengan penganggaran yang dilakukan di awal, dan bisa saja kebutuhan pengguna yang tidak dapat diprediksika. Misal saja pada metode waterfall, yang prosesnya terdiri dari requirements – design – code – integration.

Sedangkan pada package implementation projects, jenis proyek dan paket software yang digunakan akan  diselaraskan dengan kebutuhan dan proses bisnis yang ada pada perusahaan. Selain pemilihan paket software yang sesuai, pengembang akan melakukan diskusi atau rapat dengan berbagai ahli yang sesuai dengan kebutuhan atau permintaan klien. Proses dalam package implementation projects terdiri dari studi definisi (design and requirement). Untuk alur proses antara conventional software development project dan package implementation projects, memang perbedaannya tidak jauh berbeda. Namun pada proyek PI (Package  Implementation), kebanyakan paket software telah disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Untuk Software Enhancement Project (tugas proyek lainnya) dapat dilihat disini

Referensi:
Project Management for Information Systems 5th Edition by Cadle and Yeates (halaman 3 - 11)
http://www.biomedcentral.com/

Sumber gambar:

0 komentar :

Post a Comment

 
;