Wednesday, February 15, 2012

Menulis? Apa Susahnya?

Sebenarnya materi ini pernah saya dapat ketika saya masih menjadi mahasiswa baru alias ketika saya masih menapaki jalan semester 1 :D yah yah namanya maba kan pasti nurut aja *hehe*.


Di salah satu mata kuliah, pernah mengadakan kuliah tamu. Kuliah tamu ini mengangkat tema menulis populer dengan menghadirkan pembicara bapak Rudi Santoso. Kurang lebih selama 2 jam kuliah tamu berlangsung. Suasana diskusi sangat hidup. Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa. Dan dengan tenang bapak Rudi menjawab semua pertanyaan tersebut.

Dalam kuliah tamu, bapak Rudi menjelaskan bahwa menulis dipengaruhi 3 hal. Yaitu mendengar, melihat dan membaca. Sehingga bila kita ingin mahir menulis sesuatu yang berkulitas maka kita harus melakukan ketiga hal tersebut.

Hal penting dalam menulis adalah kesederhanaan. Buatlah tulisan yang sederhana yaitu tidak menyiksa para pembaca. Dalam hal ini dikatakan sederhana adalah pamakaian paragraf yang sederhana, penggunaan kalimat baku dengan maksimal 15 kata, menggunakan kata-kata yang biasa digunakan, tidak memakai istilah yang jarang digunakan, menggunakan rumus S-P-O-K, mengggunakan struktur tulisan: problem-solusi, sebab-akibat.

Orientasi pembaca:
  •  Berempati. Yaitu tahu betul siapa pembaca tulisan kita
  • Tulisan harus mudah dipahami
  • Tidak menyiksa pembaca
  • Paham bahwa pembaca sangat beragam
  • Bereksperimen kecil
Ketika orang membaca tulisan kita, pertama pembaca harus paham terhadap apa yang kita maksud dalam tulisan tersebut. Kemudian pembaca harus merasa nyaman terhadap tulisan kita. Seperti pemilihan kata hingga penyusunannya.

Ketika menulis ada beberapa hal yang perlu dihindari, antara lain:

  • Istilah asing. Gunakan istilah yang populer. Janganlah bersembunyi dibalik istilah asing. Ada orang yang menggunakan istilah asing untuk menutupi kekurangannya. Jika terlalu banyak menggunakan istilah asing, maka akan menyiksa si pembaca.
  • Penggunaan jargon, singkatan dan akronim. Karena penggunaan hal tersebut dapat menghambat proses komunikasi yang sedang berlangsung antara penulis dan pembaca.
  • Angka-angka yang rumit. Pembaca lebih menyukai kalimat “sekitar 2.000 jiwa melayang akibat bencana tersebut” daripada “ada 2.173 jiwa melayang akibat bencana tersebut”
Terkadang ketika kita berlatih menulis, maka lama kelamaan kita akan bosan membaca tulisan kita sendiri. Untuk mengatasinya, cobalah baca tulisan orang lain dan ikuti gaya bahasa atau gaya menulis orang lain. Itu salah satu saran dari bapak Rudi.

Berikut adalah tips untuk membuat opini:
  •  Buatlah kerangka tulisan
  • Kenali gaya selingkung media massa yang akan dituju
  •  Buatlah judul yang agitatif (mempengaruhi) yang positif
  • Sertakan data sederhana sebagai pendukung
  •  Masukan kutipan singkat dari tokoh yang menulis hal serupa di media beberapa hari sebelumnya
  • Berikan data anda yang sedikit menjual
Dengan diadakannya kuliah tamu kali ini, diharapkan kita dapat tergugah untuk menulis. Untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas dibutuhkan waktu dan latihan secara konsisten. Dan yakinlah bahwa menulis itu mudah dan Anda mampu melakukannya.


*repost from http://bintang-kecil-ku.blogspot.com/2010/11/menulis-pasti-bisa.html

0 komentar :

Post a Comment

 
;