Monday, August 31, 2015

September: Selesai!

malam ini, 31 Agustus 2015, saya susah sekali untuk tidur. entahlah pikiran ini masih bermain-main dengan memori tadi siang. rapat koordinasi.

rapat berlangsung seperti biasa. sudah terbiasa dengan alur dan apa yang dibahas. namun otak ini masih mengingat jelas apa yang diucap bibir ini di dalam rapat tadi. di depan ketiga dokter, dimana salah satunya adalah sang direktur.

entah bagaimana saya begitu percaya diri berkata bahwa semuanya akan selesai di bulan September. bukan, saya bilang kalau saya menargetkan bahwa September akan selesai, setidaknya untuk uji coba.

apakah itu keinginan saya selama ini? dan sudah terlalu lama hanya mengendap dalam hati saya. dimana tidak ada yang bisa saya ajak berbagi akan keinginan saya itu. bukan maksud meremehkan pengertian dan kemampuan mereka dalam bidang teknis, namun mereka sepertinya sudah disibukan dengan urusan mereka masing-masing. serta bilapun saya berbagi rasa pekerjaan yang mencakup hal strategis dan teknis ini, mungkin akan membuat mereka bingung dan malah akan memakan lahan pikiran mereka, secara sia-sia. saya memang tidak nyaman berbagi perasaan dengan mereka terkait dunia pekerjaan saya, justru saya suka berbagi perasaan dengan pekerjaan mereka, terlibat akan pekerjaan mereka, iyaa dunia medis.

dan malam ini terjadi diskusi kecil dengan beberapa orang teman. bahasan jaringan kini menjadi bahasan yang menarik. entahlah, padahal aku dulu tidak menyukainya, atau bahkan terlalu membencinya. kemudian dilanjut diskusi dengan teman lainnya terkait apa yang kujanjikan akan selesai di bulan September.

aku pun bercerita tentang bagaimana aku mampu berjanji, iya aku menyebutnya itu semua janji, bahwa bulan September kelak akan selesai. keraguan pun muncul ketika kata "Besok sudah September" jelas muncul dalam percakapan kami.

Dan entahlah pikiran apa yang ada di otak ini, saya hanya menjawab "Iya tahu, justru karena besok sudah September, saya harap teman-teman ngga ngriwuki saya yang lagi fokus" dan untungnya kami tertawa setelah itu.

yaa semoga ucapan kala itu adalah doa, bukan wujud rasa sombong yang mendahului ketentuan-Nya. saya hanya melakukan tugas saya sebaik-baiknya. karena bekerja adalah ibadah, saya akan bekerja sebaik-baiknya, atau dengan kata lain saya akan beribadah sebaik-baiknya.

0 komentar :

Post a Comment

 
;