Jalan hidup setiap manusia itu berbeda-beda, tentu ujian hidupnya pasti berbeda
Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Tiap pribadi manusia itu unik. Memiliki sifat, sikap dan kebiasaan yang berbeda. Benar! Manusia itu unik. Karena itu Tuhan memberikan jalan kehidupan yang berbeda antara satu manusia dengan manusia lainnya. Hal yang disukai, hal yang dibenci, hal yang diperhatikan dan hal yang diabaikan tentu berbeda. Begitu juga dengan ujian hidupnya, tidak mungkinlah sama.
Terilhami dari film 22 Jump Street yang beberapa waktu lalu saya tonton, saya ngga nyangka bakal dapat pembelajaran yang ngena banget sama keadaan saya *cieee . Sederhananya seperti ini ..
Persahabatan atau pertemanan itu ngga harus selalu bersama. Karena jalan hidupnya bisa berbeda. Tapi karena satu tujuan jadi bisa saling bantu untuk mencapainya.
Persahabatan atau pertemanan itu ngga harus mulus tanpa pertengkaran. Karena justru dengan adanya 'gesekan' akan makin membuatmu paham bagaimana sahabat atau temanmu itu.
Meski kau punya teman baru, tetaplah teman lamamu lebih mengerti dirimu. Karena teman lamamu yang melihat bagaimana kau tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang luar biasa seperti saat ini.
Ketika kau berulang kali mencoba namun tetap gagal, bukan berarti kau akan gagal selamanya. Suatu saat kau akan berhasil, tentu dengan usaha yang berbeda dan lebih keras lagi.
Di dunia ini ada 'down' dan 'up'. Itulah sahabat atau temanmu. Terkadang kau mengira bahwa dia hanya membuatmu 'down' dan mengganggu (atau bahkan mencuri mimpimu), tapi suatu saat kau akan tahu itulah cara untuk menjadikanmu 'up'.
Mungkin sahabat atau temanmu tidak bisa menolong atau membalas kebaikan seperti yang kau lakukan kepadanya, bukannya tidak niat, tapi akan ada suatu saatnya nanti sahabat atau temanmu itu akan menolongmu dengan caranya sendiri.
Nah untuk kalimat terakhir terilhami ketika Si Schmidt mencoba membalas kebaikan Jenko di 21 Jump Street. Pada film 21 Jump Sreet Jenko melindungi Schmidt dari tembakan pengedar narkoba dengan merelakan dirinya untuk tertebak. Dan Jenko akhirnya tertembak di bagian lengannya. Nah di 22 Jump Street ini, Si Schmidt ingin membalas jasa Jenko dengan mencoba hal yang sama, yakni merelakan dirinya tertebak untuk melindungi Si Jenko. Pake slow motion gituu di filmnya, dan taraaa .. Si Schmidt gagal melindungi Si Jenko dan Si Jenko tetap tertembak, di lengannya (lagi). Hahaa .. lucu sih cara mengemas filmnya. Tapi belum selesai ceritanya. Ada momen ketika waktu itu mereka berdua bergelantungan di helikopter guna mengejar pengedar narkoba itu. Lama-lama kelamaan Jenko ngga kuat bergelantungan dan akhirnya kekuatan tangannya ngga mampu nahan beratnya lagi. Dan .. happp!! Si Schmidt menangkap tangan Si Jenko. "You save me! You save me, Schmidt!"
Sekian :) Semoga setiap film tidak hanya memberi hiburan, membuatmu tertawa atau menangis. Tapi selalu mencoba memahami makna yang ingin disampaikan.
Tuhan memang menciptakan kita, manusia, berbeda.
Bukan menginginkan kalian, manusia, untuk dengki satu sama lain.
Namun Tuhan ingin kalian, manusia, saling memahami, menghormati dan mendukung satu sama lain.
0 komentar :
Post a Comment