Bukankah orang hidup itu mencari kebahagiaan? Namun banyak orang lupa, ingin mengapai kebahagiaan melupakan ketenangan, padahal kebahagiaan itu bermuara dari ketenangan hati.
Seribu satu cara digunakan hanya untuk sebuah kebahagiaan. Kadang tak peduli malam. Tak peduli hujan petir menghadang. Bahkan bila perlu lautan api akan diseberangi hanya untuk mengapai kebahagiaan. Dan setelah mendapatkan apa yang ia harapkan dari kebahagiaan, ternyata hampa yang didapatkan. Karena lupa bahwa yang membuat bahagia itu adalah ketenangan hati.
http://a11no4.wordpress.com/2011/05/16/lebih-bahagia-tanpa-obat/ |
Bagaimana mungkin orang merasa bahagia dengan kekayaannya, namun sering kali membuat orang miskin mederita karenanya sehingga ia terbebani pikiran telah mendzolimi kemiskinan. Bagaimana mau bahagia ketika cinta didapat, namun cinta itu diperoleh dari merebut hati yang sudah dimiliki orang lain. Bagaimana mau bahagia dengan jabatan, bila jabatan diperoleh dengan cara kelicikan.
Dan bagaimana mungkin akan mendapatkan bahagia hakiki sebagai manusia, bila lupa menyambung silaturrahim dan senantiasa meminta maaf akan segala khilaf yang terjadi, karena ketenangan hati diperoleh ketika kita punya banyak saudara dan sahabat yang mengerti kita dan berlapang dada atas semua khilaf yang kita perbuat padanya.
Berbahagialah! Namun ingat, jangan lupa menenangkan hati! Dengan banyak instrospeksi dan mendekatkan diri pada Allah.
-- Soehar Djoepri
0 komentar :
Post a Comment