Monday, January 16, 2012

C U K U P

Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup"....

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan hidungnya. Diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, dia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata "cukup".

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata "cukup".
Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.

Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Suami istri mengeluh gaji tidak cukup.
Pedagang mengeluh dagangan sepi, kurang pembeli dlsb.
Semua merasa kurang dan kurang.
Kapankah kita bisa berkata cukup?

"Cukup" bukanlah soal berapa jumlahnya.
"Cukup" adalah persoalan kepuasan hati.
"Cukup" hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.

Tak perlu takut berkata cukup.
Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.

"Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi, mandeg dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.

Mari kita sama-sama belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini. Yang ada disyukuri, yang belum ada kita USAHAKAN dan berdoa.

Yang ada dioptimalkan, yang belum ada dikejar dengan potensi diri dan yakin bahwa Allah sangat mencintai mereka yang berdoa, berusaha, bertaqwa dan bertawakal hanya kepada Allah. Bersama Allh tidak ada yang tidak mungkin, selamat beraktifitas, semoga kita semua senantiasa sukses dalam segala hal yang diridhoi ALLAH, aamiin

-- Soehar Djoepri

0 komentar :

Post a Comment

 
;