Untukmu yang sedang gelisah dengan perasaan tak bertenaga, dan tak jelas ingin sedih atau marah, dan tak jelas apa yang sesungguhnya kau inginkan, sini … dekatkanlah dirimu kepadaku …
Lihatlah bagian dalam dari telapak tangan kananmu. Perhatikanlah, telapak itulah yang akan kau gunakan untuk menyambut ucapan selamat dari ribuan orang yang menyalamimu saat engkau menjadi sesuatu di masa depan nanti.
Perhatikanlah lekat-lekat …
Tidakkah kau merasa bahwa telapak tangan itu bukan telapak tangan biasa.
Jika kau bebaskan dia, dan jika kau ijinkan dia memilih yang bisa dipegangnya – dia akan memilih memegang erat hal-hal penting dalam pekerjaan yang baik bagi hati dan kehidupanmu.
Tanganmulah yang sesungguhnya menghubungkanmu dengan kehidupan ini.
Maka janganlah kau paksa dia menyentuh hal-hal yang tak suci dan yang tak pantas bagi kebesaran diri, nama, dan masa depanmu.
Adikku, ingatlah ini …
Engkau bukan jiwa biasa.
Jika tidak, mengapakah engkau gelisah dalam perlakuan orang lain yang belum sepenuhnya menghargaimu?
Mulailah dengan menghormati telapak tanganmu.
Dan biarlah dia menjadi wakil bagi kebaikan hatimu, pelaksana bagi kejernihan pikiranmu, dan pembuka bagi semua pintu kemungkinan baik di masa depanmu.
-- Mario Teguh
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment