Sunday, July 29, 2012

Tidak Sekedar Menjadi Pendidik

Dari judulnya saja, menurutku kalian sudah tahu apa yang akan dibahas dalam tulisan ini. Yap! Benar sekali! Peribahasa Sekali Merengkuh Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui, nyatanya dapat kita buktikan di dunia nyata. Peribahasa bukan hanya sekedar kata-kata indah dan penuh makna, namun memang itulah kenyataannya di dunia.

Sesuai peribahasa itu, dalam sekali mengerjakan sesuatu, manusia dapat menyelesaikan pekerjaan lain atau mendapat beberapa keuntungan sekaligus. Begitulah seorang pendidik. Tidak hanya mencerdaskan namun juga mampu menginspirasi orang lain.


Untuk lebih paham akan kata pendidik, coba kita lihat pengertian kata tersebut yang tercantum dalam Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Dalam undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Hal ini juga dipertegas dalam Pasal 39 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, yang menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Dari dua pengertian di atas dapat saya simpulkan bahwa seorang pendidik adalah sosok yang mencerdaskan generasi bangsa. Tidak hanya sekedar otak, namun juga mencerdaskan hati. Tentu tujuannya adalah agar terjadi keseimbangan antara kecerdasan yang berselimut keimanan. Karena sungguh berbahaya apabila suatu kecerdasan tanpa dilengkapi dengan hati nurani yang bersih.

Lalu bagaimana cara seorang pendidik mampu menginspirasi orang-orang di sekelilingnya? Untuk mengetahui hal itu, kita perlu tahu terlebih dahulu pengertian dari kata inspirator. Seorang inspirator adalah orang yang memiliki pengalaman hidup yang mampu menginspirasi orang lain untuk meniru atau paling tidak menerapkan nilai-nilai positif yang terkandung di dalam kisah hidupnya. Sehingga orang lain mendapat manfaat dari hal tersebut. Entah menjadi termotivasi, mendapat semangat baru, memiliki panutan dan sebagainya.

Alhasil dapat dikatakan bahwa orang-orang yang berada di sekeliling kita secara tidak disengaja dan secara tidak langsung akan terinspirasi dari apa yang kita kerjakan. Dan itulah harapan kita semua. Tidak hanya mendidik namun menginspirasi.

Bila seorang pendidik dikategorikan sebagai dosen di suatu perguruan tinggi, maka banyak sekali 'peluang' di dalamnya. Di dalam kelas, sang dosen memang mengajarkan teori. Namun sang dosen dapat menyampaikan pengalaman hidupnya yang berkaitan dengan materi di dalam kelas pada saat itu. Tentu hal itu lebih menarik bagi para mahasiswa daripada hanya sekedar belajar dari buku atau media lainnya. Dan hal baik lainnya adalah mahasiswa menjadi tahu implementasi yang benar dari teori yang dipelajarinya tersebut.

Seperti yang kita ketahui semua bahwa pelajaran termahal di dunia adalah pengalaman hidup. Manusia memang memiliki pengalaman hidup. Namun antara satu manusia dengan manusia lainnya tentulah berbeda. Dan hal itulah yang mendasari manusia untuk berbagi. Hal ini disebabkan setiap manusia memiliki garis kehidupannya masing-masing.

Di luar dunia akademik pun, sang dosen tetap mampu menginspirasi. Baik dalam sikapnya di kehidupan sehari-harinya maupun yang lain. Begitu juga dengan tenaga pendidik lainnya seperti guru, instruktur dan sebutan lainnya, sama-sama memiliki kesempatan yang sama untuk mengajar dan menginspirasi.

Manusia memiliki kemampuan berbeda-beda. Memiliki kekurangan dan kelebihan yang melengkapinya. Bila ada kesempatan untuk mendapatkan dua atau tiga manfaat, mengapa kita hanya mengambil satu manfaat saja?

Bukan hanya sekedar menjadi pendidik, jadilah seorang inspirator!

sumber: (gambar) http://lcdc.law.ugm.ac.id/detail/profesi/265/profesi-hukum---dosen/

0 komentar :

Post a Comment

 
;